Hargeisa (Hargeysa)
Hargeisa (bahasa Somali: Hargeysa) adalah sebuah kota di bagian barat laut Somalia yang merupakan ibu kota serta kota terbesar di Republik Somaliland. Sebelum terbentuknya Somalia, Hargeisa menjadi ibu kota kolonial Somaliland Britania.
Pada 1988, pasukan Somalia menghancurkan kota ini karena maraknya aktivitas kaum pemberontak yang berbasis di bagian utara Somalia pada awal perang saudara yang masih berlangsung hingga kini. Namun sejak 1991, situasi di Hargeisa berangsur-angsur pulih.
Dana pembangunan kembali kota Hargeisa kebanyakan berasal dari uang kiriman penduduknya yang bekerja di luar negeri, tidak seperti daerah lainnya di Afrika yang mengandalkan bantuan internasional. Bantuan internasional tidak dapat diharapkan karena kedaulatan Somaliland tidak diakui oleh dunia internasional.
Jumlah penduduk Hargeisa sekitar 500.000 hingga 800.000 jiwa, tetapi dipercayai melebihi sejuta jiwa karena sudah 30 tahun tidak diadakan sensus.
Pada 1988, pasukan Somalia menghancurkan kota ini karena maraknya aktivitas kaum pemberontak yang berbasis di bagian utara Somalia pada awal perang saudara yang masih berlangsung hingga kini. Namun sejak 1991, situasi di Hargeisa berangsur-angsur pulih.
Dana pembangunan kembali kota Hargeisa kebanyakan berasal dari uang kiriman penduduknya yang bekerja di luar negeri, tidak seperti daerah lainnya di Afrika yang mengandalkan bantuan internasional. Bantuan internasional tidak dapat diharapkan karena kedaulatan Somaliland tidak diakui oleh dunia internasional.
Jumlah penduduk Hargeisa sekitar 500.000 hingga 800.000 jiwa, tetapi dipercayai melebihi sejuta jiwa karena sudah 30 tahun tidak diadakan sensus.
Peta - Hargeisa (Hargeysa)
Peta
Negara - Somalia
Bendera Somalia |
Tanah Somalia terkenal sebagai “Tanah Aromatik” pada zaman Mesir kuno. Namun, bangsa Somalia meyakini bahwa nenek moyang mereka sekarang adalah orang-orang Arab yang bermigrasi ke wilayah Somalia pada abad ke-7 pada masa penyebaran agama Islam sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh orang-orang Arab muslim. Sebagian besar dari mereka menetap dan berasimilasi dengan penduduk nomaden setempat yang akhirnya melahirkan bangsa Somalia kini. Sejarah modern Somalia dapat ditarik dari masa kolonialisasi Inggris dan Italia pada pertengahan tahun 1880-an. Daerah Zeila, Berbera diperintah oleh Inggris sebagai Somaliland Inggris dari tahun 1880-an sampai tahun 1960, sedangkan di wilayah selatan terdapat Somaliland Italia.
Mata uang / Bahasa
ISO | Mata uang | Simbol | Angka signifikan |
---|---|---|---|
SOS | Shilling Somalia (Somali shilling) | Sh | 2 |
ISO | Bahasa |
---|---|
AR | Bahasa Arab (Arabic language) |
EN | Bahasa Inggris (English language) |
IT | Bahasa Italia (Italian language) |
SO | Bahasa Somali (Somali language) |